LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK BISNIS
PROSES PRODUKSI PADA PT HS. SILVER 800-925
OLEH
NAMA: DANANG PUTRA RANTAMA
NIM : 14.12.00009
JURUSAN
MANAJEMEN
SEKOLAH
TINGGI ILMU EKONOMI RAJAWALI
PURWOREJO
2016
i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN
1.
Judul Kegiatan : PROSES
PRODUKSI PADA PT HS.SILVER 800-925
2.
Pelaksana Kegiatan :
Nama : DANANG PUTRA RANTAMA
No. Mahasiswa : 14.12.00009
Jurusan : Manajemen
3.
Lokasi Kegiatan : HS.SILVER Jl.Mondorakan
1,Kotagede,Yogyakarta
4.
Waktu Pelaksanaan : 2(dua)
bulan
Purworejo,
10 Desember 2016
Dosen
Pembimbing Lapangan Pelaksana Kegiatan,
Anna Probowati,SE,MM,M.Par Danang
Putra Rantama
NIDN. 19730428 20051 2 001 NIM.14.12.00009
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Manajemen Kepala P3M STIE Rajawali
Dewi Shanti Nugrahani,SE,MM,M.Par Hesti Respatiningsih,SE,M.Par
NIDN. 0614107701 NIDN.
0610027701
ii
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya,
sehingga dalam membuat laporan kegiatan Praktik Bisnis yang dilaksanakan pada
19 November 2016 yang bertempat di HS.SILVER Jl. Modorokan 1, Kotagede,
Yogyakarta dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusun
menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan belum mendekati
hasil yang sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan
Penulis, agar dapat menjadi referensi untuk pembuatan laporan yang akan datang.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan Penulis pada khususnya.
Purworejo,
31 Desember 2016
Danang
Putra Rantama
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul……………………………………………………………….. i
Lembar Identitas
dan Pengesahan……………………………………………. ii
Kata Pengantar……………………………………………………………….. iii
Daftar Isi……………………………………………………………………... iv
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kunjungan Industri……………………………………….. 1
2. Tujuan Kunjungan
Industri………………………………………………… 2
3. Manfaat Kunjungan
Industri………………………………………………. 2
4. Teknik Pengumpulan
Data……………………………………………….... 3
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Produksi……………………………………………………………………. 4
2. Proses
Produksi…………………………………………………………….. 5
C. ANALISIS DATA
1. Gambaran Umum
PT.HS.Silver……………………………………………. 7
2. Hasil dan Pembahasan……………………………………………………… 8
D. PENUTUP
1. Kesimpulan………………………………………………………………… 11
2. Saran……………………………………………………………………….. 11
Daftar Pustaka………………………………………………………………... 12
Lampiran
(Dokumentasi Proses dan Hasil Produksi)………………………... 13
Foto Copi kartu bimbingan…………………………………………….. 15
iv
A. PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Kunjungan Industri
Setiap
Perguruan Tinggi berfungsi menjalankan misi Tridarma Perguruan Tinggi yang mencakup
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kedekatan dengan lingkungan
bisnis STIE Rajawali Purworejo diharapkan mampu menciptakan keunggulan kemampuan
mahasiswa untuk dan mampu bersaing tingkat lokal maupun nasional.
Praktik
bisnis merupakan salah satu program pendidikan yang harus diikuti setiap mahasiswa
agar mampu dan mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran. Di dalam praktik bisnis diharapkan mahasiswa dapat belajar menciptakan
usaha baru dan bisa juga menjalankannya.
Pada
kunjungan industri di kesempatan ini STIE RAJAWALI PURWOREJO mengadakan kegiatan
kunjungan ini di PT HS.SILVER yang beralamat di Kotagede, Yogyakarta pada 19
November 2016 yang hasil produksinya berupa perhiasan, dekorasi, dan macam-macam
silver.
Proses
produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber antara lain tenaga kerja,
bahan-bahan, dana dan sumber daya lain yang dibutuhkan. Kegiatan utama yang
bersangkutan dengan manajemen produksi adalah proses produksi. Dari paparan di
atas, penulis tertarik untuk mengambil judul mengenai Proses Produksi pada PT.
HS.SILVER.
1
2.
Tujuan Kunjungan Industri
Tujuan kunjungan industri bagi mahasiswa
sebagai berikut :
a.
Memberi tambahan
wawasan mahasiswa tentang lingkungan dunia kerja.
b.
Memotivasi mahasiswa
agar mempunyai minat mendirikan usaha.
c.
Mengetahui informasi
tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.
d.
Mengetahui
proses produksi PT. HS.SILVER
3.
Manfaat Kunjungan Industri
Adapun manfaat kunjungan industri yaitu
:
a.
Bagi Mahasiswa
1.
Dapat mengetahui
cara kerja dan berbagai alat-alat produksi.
2.
Mengetahui gambaran
tentang bekerja di industri.
3.
Mengetahui kedisiplinan
dan tata tertib yang ada di industri.
4.
Dapat mengetahui
gambaran proses produksi.
b.
Bagi Lembaga Perguruan Tinggi
1.
Menyajikan
informasi tentang proses produksi pada PT. HS. Silver
2.
Menjadi referensi
untuk membuat laporan kunjungan industri.
c.
Bagi Industri Perusahaan
1.
Membagikan informasi
tentang produk yang dihasilkan perusahaan.
2.
Memperlihatkan
proses produksi kepada mahasiswa.
3.
Memperkenalkan
adanya keberadaan perusahaan.
2
4.
Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik
Observasi
Observasi
adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan
langsung ke lokasi dan objek penelitian.Teknik ini dilakukan untuk memperoleh
informasi dan data serta memahami kondisi pada objek penelitian tersebut.
b. Teknik
Wawancara
Teknik
wawancara merupakan teknik data dari para pihak yang dijadikan informan
penelitian dengan cara tanya jawab konsep dan objek penelitian.
c. Studi Pustaka
Studi
Pustaka merupakan teknik pengumpulan data dari berbagai buku, dokumen dan data
tulisan yang ada untuk menyusun konsep penelitian serta objek penelitian.
3
B.
TINJAUAN PUSTAKA
1.
PRODUKSI
Menurut
Prof. Dr. Sukanto Reksohadiprodjo, M.Com dan Drs.Indriyo Gitosudarmo, M.Com.
(Hons) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Produksi edisi 4 pada hakikatnya
produksi itu merupakan penciptaan atau penambahan faedah bentuk, waktu dan
tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan
kebutuhan manusia.Dengan demikian barang-barang dan jasa-jasa itu merupakan
hasil pengkombinasikan faktor produksi bahan mentah, tenaga kerja, modal dan
teknologi.Hubungan antara faktor-faktor produksi dengan barang-barang dan
jasa-jasa yang dihasilkan daripadanya dinyatakan dalam fungsi produksi.
Pada
mulanya dalam memproduksikan barang-barang dan jasa-jasa itu manusia belum
memikirkan cara-cara yang efisien karena barang-barang dan jasa-jasa tersebut
hanya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Dengan sistem
perekonomian yang terbuka (pemenuhan kebutuhan orang lain) maka lama-kelamaan
manusia merasa perlu, dengan adanya persaingan, untuk memproduksikan
barang-barang dan jasa-jasa secara efisien dan memikirkan bagaimana caranya
mengelola faktor-faktor produksi yang terbatas adanya untuk mendapatkan hasil
tertentu yang memuaskan para pembelinya. Pada pokoknya dipergunakanlah
prinsip-prinsip ekonomi juga disini, yaitu dengan menggunakan faktor produksi
yang terbatas (dengan biaya tertentu) mencapai hasil yang maksimum, atau untuk
mencapai hasil tertentu dengan biaya yang minimum.
Dari
segi pandangan produksi, prinsip kedualah yang lebih penting karena kenyataan,
bahwa struktur pasar sekarang ini menjurus pada struktur pasar yang disebut
“buyers market” , dimana konsumen menentukan dengan relatif apa yang akan
dibelinya, sehingga perusahaan harus berusaha memproduksikan barang-barang dan
jasa-jasa dalam jumlah tertentu, pada suatu waktu, dengan biaya minim (tanpa
mengurangi kualitas dan lain-lain), karena jelas pasaran barang-barang dan
jasa-jasa (market share) perusahaan terbatas.
4
Dengan
demikian selain cara-cara lain mempromosikan barang-barang dan jasa-jasa yang
diproduksikan, penurunan biaya produksilah yang mungkin menjadi senjata
pamungkas produsen, dengan konsekuensi dia harus berproduksi secara efisien dan
efektif.
2.
PROSES PRODUKSI
Menurut
Assauri,1995 proses diartikan suatu cara, metode dan teknik bagaimana
sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada
diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah
kegunaan barang atau jasa. Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun
teknik bagaimana produksi itu dijalankan. Produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan dan menambah kegunaan (untility) suatu barang dan jasa.
Menurut
Assauri, 2002 Proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah
kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
Melihat kedua definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi
merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau
jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin,
bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Jenis-jenis
proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses
produksi diliat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan
bentuk, proses assembling, proses transportasi, dan proses penciptaan jasa-jasa
administrasi. Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai
menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus
(continous processes) dan proses produksi terputus-putus (intermittent
processes).
Perusahaan
menggunakan proses produksi terus-menerus apabila didalam perusahaan terdapat
urutan-urutan yang pasti sejak bahan mentah sampai
5
proses produksi
akhir. Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola
yang pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan
selalu berubah.
Penentuan tipe
produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti :
a. Volume atau
jumlah produk yang akan dihasilkan,
b. Kualitas
produk yang diisyaratkan,
c. Peralatan
yang tersedia untuk melaksanakan proses,
Berdasarkan
pertimbangan cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses
produksi yang paling cocok untuk setiap situasi produksi. Macam tipe proses
produksi dari berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut,
a. Proses produksi terus-menerus
Proses
produksi terus menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk
dari suatu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam
proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki
karakteristik output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk
yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.
b.
Proses produksi
terputus-putus
Produk
diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam
proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat
sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses,
sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.
c. Proses produksi campuran
Proses
produksi ini merupakan penggabungan dari proses terus-menerus dan
terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap
perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.
6
C.
ANALISIS DATA
1.
Gambaran Umum Perusahaan HS.Silver
HS Silver didirikan pada awal
1950-an di masyarakat kampung Kotagede Yogyakarta, Indonesia. Dalam sejarahnya,
wilayah Kotagede dikaitkan dengan kerajaan Jawa.Banyak penduduk setempat
bekerja sebagai tukang perak dan membuat perhiasan untuk keluarga kerajaan di
Kotagede.Oleh karena itu, Kotagede pada saat ini dikenal dengan
‘jantungnyaperak’di Yogyakarta. Pendirinya adalah Bapak dan Ibu Harto Suhardjo
yang selalu perhatian terhadap perhiasan dan memutuskan untuk membuka
toko petamanya yang dinamakan Terang Bulan. Pada awalnya Toko tersebut
memproduksi pehiasan yang unik terbuat dari kuningan.Semenjak didirikan, Terang
Bulang (HS Silver) sudah menjadi anggota Koperasi Produksi dan Pengusaha Perak
Yogyakarta (KP3Y).Ditahun 1975 Terang Bulan mendirikan cabang di Bali dengan
tempat yang belum menetap.Kemudian di tahun 1980 Terang Bulan cabang Bali
mendapat tempat usaha tetap di Jalan WR. Supratman No. 42A. Tahun 1998 tempat
usaha berpindah ke Jalan Batuyang No. 2 Batu Bulan Gianyar, Bali sampai
sekarang. Pada tahun 1990 nama perusahaan Terang Bulan diubah menjadi HS Silver
800-925, artinya HS Silver adalah merupakan singkatan nama dari
pendirinya dan berkonsentrasi pada logam perak, sedangkan 800-925
melambangkan kadar perak yang dapat digunakan. Angka 800 adalah kadar kerajinan
perak terendah dan angka 925 adalah kadar kerajinan perak yang dapat dibentuk
dalam hitungan persentase.
HS Silver menawarkan wisata belanja
perak dan juga wisata budaya, wisata budaya inilah mempunyai daya tarik
tersendiri yang membuatnya berbeda dengan toko lain, jika pada umumnya
toko-toko perak di Kotagede hanya menawarkan wisata belanja, HS Silver juga
menawarkan wisata budaya. Mereka menyebut wisata budaya dengan ”Workshop HS
Silver”. Dimana setiap 17 wisatawan yang datang bisa melihat secara langsung
cara membuat rangkaian perak satu persatunya yang dikerjakan secara
manual. cara pembuat perak yang
7
manual inilah yang merupakan ciri khas perak dari
Kotagede, dan cara pembuat perak itu merupakan budaya pembuatan perak
Kotagede yang masih dipertahankan saat ini. Workshop HS Silver ini menjadi
kekuatan utama untuk menarik wisatawan. Hal itu sejalan dengan tujuan utama
promosi dan pemasaran yang dilakukan HS Silver untuk menarik wisatawan asing
untuk berkunjung ke HS Silver.
Sejak awal pembukaannya, HS Silver
telah menghasilkan produk-produk dengan kualitas bermutu.Pada tahun 1998,
perusahaan ini mendapatkan sertifikat ISO 9000 seri B dibawah lisensi PT.
Sucofindo Jakarta. Pada Februari 2000, perusahaan ini mendapatkan sertifikat
lain, yaitu ISO 9110: 2000 dari badan sertifikasi TUV CERT atau RWTUV sistem
GmbH. Desain-desain HS Silver sekarang ini dapat dibedakan dengan melihat motif
Jawanya, yang bertekstur sangat padat, dan teknik menguntai benang perak yang
disebut filigree. Produksi perak UKM HS Silver terdiri dari dua macam kerajinan
perak, yaitu perak karawang dan perak padat.Perak karawang merupakan benang
perak tipis, yang dengan kesabaran, ketelitian, dan ketekunan kemudian
digunakan untuk membuat miniatur-miniatur atau pola perhiasan yang rumit. Perak
padat terbuat dari batangan perak yang ditempa dan dibuat sedemikian rupa untuk
menciptaan alat perangkat makan perak, miniatur dan perhiasan. Pada saat
ini HS Silver telah mencapai lebih dari 2000 desain, dan produk produkya
telah tersebar luas di Eropa, Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Australia.
2.
Hasil dan Pembahasan
a.
PRODUKSI
o Jumlah Pengrajin
Wilayah
DIY : 150 Orang
Luar
DIY : +50 Orang
o Kapasitas Produksi : 100 kg
8
o
Hasil produksi
1.
Perhiasan (Bros,
Anting, Giwang, Cincin, dll) :
75%
2.
Dekorasi
(Miniatur, Hiasan Dinding) : 15%
3.
Macam-macam
siver (piring, sendok, gelas, dll) :
10%
o
Bahan baku :
Perak Acir
Diperoleh dari :
1.
Logam Mulia ( PT
Aneka Tambang)
2.
Koperasi
Produksi Pengusaha Perak Yogyakarta (KP3Y)
3.
Pasar Bebas
(Yogya, Jakarta, dan Bali)
o
Jenis Perak yang
di produksi
1.
Filigree
Kerajinan
perak yang dibuat dari benang perak yang disusun atau dibentuk hingga menjadi
bentuk yang di inginkan, contohnya : miniature, perhiasan, aksesoris, dan
lain-lain.
2. Solid Silver
Kerajinan
yang dibuat dari perak padat atau lempengan, contohnya : peralatan dapur,
miniature, perhiasan, dan lain-lain.
b.
PROSES PRODUKSI
Berikut proses
produksi dari Perusahaan HS.Silver
1. Perancangan
desain perhiasannya. Didesain di kertas dengan memakai pensil dengan ukuran
yang diinginkan.
2. Setelah
desain ditentukan, proses dilanjutkan dengan memindahkan desain kecetakan dan
penempaan lempengan perak atau benang perak ( tergantung desainnya).
3. Kemudian
baik membuat dari lempengan perak tatu benang perak, selanjutnya disusun sesuai
desain, menjadi desain yang diinginkan, sebelum mulai di bakar.
4. Setelah
disusun sesuai desain, lalu mulai dibakar. Sebelum dibakar, untuk lemnya adalah
bubuk perak.
9
5. Dilanjutkan
proses menempa, tetapi proses menempa biasanya untuk hiasan-hiasan dinding yang lebih tebal dan besar, atau
peralatan rumah tangga.
6. Proses
pembersihan dengan menggunakan lerak, semacam buah seperti kluwek yang juga
bisa untuk mencuci batik. Lerak ini tidak berbau dan berbusa.
10
D. PENUTUP
1.
Kesimpulan
Proses Produksi
merupakan salah satu hal utama dalam sebuah Perusahaan, berikut hasil
kesimpulan dari kunjungan ke PT. HS. Silver pada Proses Produksinya :
a. Desain produk dari HS.Silver pada
proses produksi dilakukan dengan sangat detail.
b. Proses pembutan produk masih
dilakukan secara tradisional.
c. Proses desain produk mengikuti tren yang berkembang saat ini.
d. Kapasitas produksi dari perushaan
HS.Silver tidak terlalu banyak.
2.
Saran
Saran : Dalam pembuatan desainnya bisa dibuat dengan
lebih unik lagi agar mampu bersaing dengan produk yang sudah ada dan berbeda
dengan produk yang lain, tetap menjaga kualitas produk yang sudah ada.
11