Thursday, 9 February 2017

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK BISNIS PROSES PRODUKSI PADA PT HS. SILVER 800-925

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIK BISNIS
PROSES PRODUKSI PADA PT HS. SILVER 800-925





OLEH
NAMA: DANANG PUTRA RANTAMA
NIM : 14.12.00009


JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RAJAWALI
PURWOREJO
2016

i


LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN

1.      Judul Kegiatan          : PROSES PRODUKSI PADA PT HS.SILVER  800-925         
2.      Pelaksana Kegiatan   :     
  Nama                        : DANANG PUTRA RANTAMA
  No. Mahasiswa         : 14.12.00009
  Jurusan                      : Manajemen
3.      Lokasi Kegiatan        : HS.SILVER Jl.Mondorakan 1,Kotagede,Yogyakarta
4.      Waktu Pelaksanaan   : 2(dua) bulan
Purworejo, 10 Desember 2016

            Dosen Pembimbing Lapangan                              Pelaksana Kegiatan,



          Anna Probowati,SE,MM,M.Par                           Danang Putra Rantama
           NIDN. 19730428 20051 2 001                                NIM.14.12.00009



                          Mengetahui,                                                   Menyetujui, 
               Ketua Jurusan Manajemen                           Kepala P3M STIE Rajawali



     Dewi Shanti Nugrahani,SE,MM,M.Par               Hesti Respatiningsih,SE,M.Par
                   NIDN. 0614107701                                      NIDN. 0610027701             


ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga dalam membuat laporan kegiatan Praktik Bisnis yang dilaksanakan pada 19 November 2016 yang bertempat di HS.SILVER Jl. Modorokan 1, Kotagede, Yogyakarta dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusun menyadari dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan belum mendekati hasil yang sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan Penulis, agar dapat menjadi referensi untuk pembuatan laporan yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan Penulis pada khususnya.












                                                                      Purworejo, 31 Desember 2016



                                                                            Danang Putra Rantama

iii

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul………………………………………………………………..     i
Lembar Identitas dan Pengesahan…………………………………………….  ii
Kata Pengantar………………………………………………………………..  iii
Daftar Isi……………………………………………………………………...  iv
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Kunjungan Industri………………………………………..   1
2. Tujuan Kunjungan Industri…………………………………………………  2
3. Manfaat Kunjungan Industri……………………………………………….   2
4. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………....   3
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Produksi…………………………………………………………………….  4
2. Proses Produksi……………………………………………………………..  5
C. ANALISIS DATA
1. Gambaran Umum PT.HS.Silver…………………………………………….  7
2. Hasil dan Pembahasan………………………………………………………  8
D. PENUTUP
1. Kesimpulan………………………………………………………………… 11
2. Saran……………………………………………………………………….. 11
Daftar Pustaka………………………………………………………………... 12
Lampiran (Dokumentasi Proses dan Hasil Produksi)………………………...  13
          Foto Copi kartu bimbingan…………………………………………….. 15







iv

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Kunjungan Industri
Setiap Perguruan Tinggi berfungsi menjalankan misi Tridarma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kedekatan dengan lingkungan bisnis STIE Rajawali Purworejo diharapkan mampu menciptakan keunggulan kemampuan mahasiswa untuk dan mampu bersaing tingkat lokal maupun nasional.
Praktik bisnis merupakan salah satu program pendidikan yang harus diikuti setiap mahasiswa agar mampu dan mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Di dalam praktik bisnis diharapkan mahasiswa dapat belajar menciptakan usaha baru dan bisa juga menjalankannya.
Pada kunjungan industri di kesempatan ini STIE RAJAWALI PURWOREJO mengadakan kegiatan kunjungan ini di PT HS.SILVER yang beralamat di Kotagede, Yogyakarta pada 19 November 2016 yang hasil produksinya berupa perhiasan, dekorasi, dan macam-macam silver.
Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber antara lain tenaga kerja, bahan-bahan, dana dan sumber daya lain yang dibutuhkan. Kegiatan utama yang bersangkutan dengan manajemen produksi adalah proses produksi. Dari paparan di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul mengenai Proses Produksi pada PT. HS.SILVER.









1
2. Tujuan Kunjungan Industri
Tujuan kunjungan industri bagi mahasiswa sebagai berikut :
a.       Memberi tambahan wawasan mahasiswa tentang lingkungan dunia kerja.
b.      Memotivasi mahasiswa agar mempunyai minat mendirikan usaha.
c.       Mengetahui informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.
d.      Mengetahui proses produksi PT. HS.SILVER

3. Manfaat Kunjungan Industri
Adapun manfaat kunjungan industri yaitu :
a. Bagi Mahasiswa
1.      Dapat mengetahui cara kerja dan berbagai alat-alat produksi.
2.      Mengetahui gambaran tentang bekerja di industri.
3.      Mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang ada di industri.
4.      Dapat mengetahui gambaran proses produksi.

b. Bagi Lembaga Perguruan Tinggi
1.      Menyajikan informasi tentang proses produksi pada PT. HS. Silver
2.      Menjadi referensi untuk membuat laporan kunjungan industri.

c. Bagi Industri Perusahaan
1.      Membagikan informasi tentang produk yang dihasilkan perusahaan.
2.      Memperlihatkan proses produksi kepada mahasiswa.
3.      Memperkenalkan adanya keberadaan perusahaan.







2
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung ke lokasi dan objek penelitian.Teknik ini dilakukan untuk memperoleh informasi dan data serta memahami kondisi pada objek penelitian tersebut.
b. Teknik Wawancara
Teknik wawancara merupakan teknik data dari para pihak yang dijadikan informan penelitian dengan cara tanya jawab konsep dan objek penelitian.
c. Studi Pustaka
Studi Pustaka merupakan teknik pengumpulan data dari berbagai buku, dokumen dan data tulisan yang ada untuk menyusun konsep penelitian serta objek penelitian.

















3
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. PRODUKSI
Menurut Prof. Dr. Sukanto Reksohadiprodjo, M.Com dan Drs.Indriyo Gitosudarmo, M.Com. (Hons) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Produksi edisi 4 pada hakikatnya produksi itu merupakan penciptaan atau penambahan faedah bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.Dengan demikian barang-barang dan jasa-jasa itu merupakan hasil pengkombinasikan faktor produksi bahan mentah, tenaga kerja, modal dan teknologi.Hubungan antara faktor-faktor produksi dengan barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan daripadanya dinyatakan dalam fungsi produksi.
Pada mulanya dalam memproduksikan barang-barang dan jasa-jasa itu manusia belum memikirkan cara-cara yang efisien karena barang-barang dan jasa-jasa tersebut hanya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Dengan sistem perekonomian yang terbuka (pemenuhan kebutuhan orang lain) maka lama-kelamaan manusia merasa perlu, dengan adanya persaingan, untuk memproduksikan barang-barang dan jasa-jasa secara efisien dan memikirkan bagaimana caranya mengelola faktor-faktor produksi yang terbatas adanya untuk mendapatkan hasil tertentu yang memuaskan para pembelinya. Pada pokoknya dipergunakanlah prinsip-prinsip ekonomi juga disini, yaitu dengan menggunakan faktor produksi yang terbatas (dengan biaya tertentu) mencapai hasil yang maksimum, atau untuk mencapai hasil tertentu dengan biaya yang minimum.
Dari segi pandangan produksi, prinsip kedualah yang lebih penting karena kenyataan, bahwa struktur pasar sekarang ini menjurus pada struktur pasar yang disebut “buyers market” , dimana konsumen menentukan dengan relatif apa yang akan dibelinya, sehingga perusahaan harus berusaha memproduksikan barang-barang dan jasa-jasa dalam jumlah tertentu, pada suatu waktu, dengan biaya minim (tanpa mengurangi kualitas dan lain-lain), karena jelas pasaran barang-barang dan jasa-jasa (market share) perusahaan terbatas.

4
Dengan demikian selain cara-cara lain mempromosikan barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan, penurunan biaya produksilah yang mungkin menjadi senjata pamungkas produsen, dengan konsekuensi dia harus berproduksi secara efisien dan efektif.

2. PROSES PRODUKSI
Menurut Assauri,1995 proses diartikan suatu cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah  kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu dijalankan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan (untility) suatu barang dan jasa.
Menurut Assauri, 2002 Proses produksi adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada. Melihat kedua definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi diliat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi, proses perubahan bentuk, proses assembling, proses transportasi, dan proses penciptaan jasa-jasa administrasi. Proses produksi dilihat dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses produksi terus-menerus (continous processes) dan proses produksi terputus-putus (intermittent processes).
Perusahaan menggunakan proses produksi terus-menerus apabila didalam perusahaan terdapat urutan-urutan yang pasti sejak bahan mentah sampai

5
proses produksi akhir. Proses produksi terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau pola yang pasti dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah.
Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti :
a. Volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan,
b. Kualitas produk yang diisyaratkan,
c. Peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses,
Berdasarkan pertimbangan cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut,
a.       Proses produksi terus-menerus
Proses produksi terus menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran produk dari suatu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki karakteristik output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.
b.      Proses produksi terputus-putus
Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses, sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.
c.       Proses produksi campuran
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.



6
C. ANALISIS DATA
1. Gambaran Umum Perusahaan HS.Silver
HS Silver didirikan pada awal 1950-an di masyarakat kampung Kotagede Yogyakarta, Indonesia. Dalam sejarahnya, wilayah Kotagede dikaitkan dengan kerajaan Jawa.Banyak penduduk setempat bekerja sebagai tukang perak dan membuat perhiasan untuk keluarga kerajaan di Kotagede.Oleh karena itu, Kotagede pada saat ini dikenal dengan ‘jantungnyaperak’di Yogyakarta. Pendirinya adalah Bapak dan Ibu Harto Suhardjo yang selalu perhatian terhadap  perhiasan dan memutuskan untuk membuka toko petamanya yang dinamakan Terang Bulan. Pada awalnya Toko tersebut memproduksi pehiasan yang unik terbuat dari kuningan.Semenjak didirikan, Terang Bulang (HS Silver) sudah menjadi anggota Koperasi Produksi dan Pengusaha Perak Yogyakarta (KP3Y).Ditahun 1975 Terang Bulan mendirikan cabang di Bali dengan tempat yang belum menetap.Kemudian di tahun 1980 Terang Bulan cabang Bali mendapat tempat usaha tetap di Jalan WR. Supratman No. 42A. Tahun 1998 tempat usaha berpindah ke Jalan Batuyang No. 2 Batu Bulan Gianyar, Bali sampai sekarang. Pada tahun 1990 nama perusahaan Terang Bulan diubah menjadi HS Silver 800-925, artinya HS Silver adalah merupakan singkatan nama dari  pendirinya dan berkonsentrasi pada logam perak, sedangkan 800-925 melambangkan kadar perak yang dapat digunakan. Angka 800 adalah kadar kerajinan perak terendah dan angka 925 adalah kadar kerajinan perak yang dapat dibentuk dalam hitungan persentase.
HS Silver menawarkan wisata belanja perak dan juga wisata budaya, wisata budaya inilah mempunyai daya tarik tersendiri yang membuatnya berbeda dengan toko lain, jika pada umumnya toko-toko perak di Kotagede hanya menawarkan wisata belanja, HS Silver juga menawarkan wisata budaya. Mereka menyebut wisata budaya dengan ”Workshop HS Silver”. Dimana setiap 17 wisatawan yang datang bisa melihat secara langsung cara membuat rangkaian  perak satu persatunya yang dikerjakan secara manual. cara pembuat perak yang

7
manual inilah yang merupakan ciri khas perak dari Kotagede, dan cara pembuat  perak itu merupakan budaya pembuatan perak Kotagede yang masih dipertahankan saat ini. Workshop HS Silver ini menjadi kekuatan utama untuk menarik wisatawan. Hal itu sejalan dengan tujuan utama promosi dan pemasaran yang dilakukan HS Silver untuk menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke HS Silver.
Sejak awal pembukaannya, HS Silver telah menghasilkan produk-produk dengan kualitas bermutu.Pada tahun 1998, perusahaan ini mendapatkan sertifikat ISO 9000 seri B dibawah lisensi PT. Sucofindo Jakarta. Pada Februari 2000,  perusahaan ini mendapatkan sertifikat lain, yaitu ISO 9110: 2000 dari badan sertifikasi TUV CERT atau RWTUV sistem GmbH. Desain-desain HS Silver sekarang ini dapat dibedakan dengan melihat motif Jawanya, yang bertekstur sangat padat, dan teknik menguntai benang perak yang disebut filigree. Produksi perak UKM HS Silver terdiri dari dua macam kerajinan perak, yaitu perak karawang dan perak padat.Perak karawang merupakan benang perak tipis, yang dengan kesabaran, ketelitian, dan ketekunan kemudian digunakan untuk membuat miniatur-miniatur atau pola perhiasan yang rumit. Perak padat terbuat dari batangan perak yang ditempa dan dibuat sedemikian rupa untuk menciptaan alat perangkat makan perak, miniatur dan  perhiasan. Pada saat ini HS Silver telah mencapai lebih dari 2000 desain, dan  produk produkya telah tersebar luas di Eropa, Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Australia.
2. Hasil dan Pembahasan
a. PRODUKSI
o    Jumlah Pengrajin
Wilayah DIY  : 150 Orang
Luar DIY        : +50 Orang
o    Kapasitas Produksi : 100 kg



8
o        Hasil produksi
1.      Perhiasan (Bros, Anting, Giwang, Cincin, dll)           : 75%
2.      Dekorasi (Miniatur, Hiasan Dinding)                         : 15%
3.      Macam-macam siver (piring, sendok, gelas, dll)         : 10%
o        Bahan baku : Perak Acir
Diperoleh dari :
1.      Logam Mulia ( PT Aneka Tambang)
2.      Koperasi Produksi Pengusaha Perak Yogyakarta (KP3Y)
3.      Pasar Bebas (Yogya, Jakarta, dan Bali)
o        Jenis Perak yang di produksi
1.      Filigree
Kerajinan perak yang dibuat dari benang perak yang disusun atau dibentuk hingga menjadi bentuk yang di inginkan, contohnya : miniature, perhiasan, aksesoris, dan lain-lain.
2.      Solid Silver
Kerajinan yang dibuat dari perak padat atau lempengan, contohnya : peralatan dapur, miniature, perhiasan, dan lain-lain.

b. PROSES PRODUKSI
Berikut proses produksi dari Perusahaan HS.Silver
1. Perancangan desain perhiasannya. Didesain di kertas dengan memakai pensil dengan ukuran yang diinginkan.
2. Setelah desain ditentukan, proses dilanjutkan dengan memindahkan desain kecetakan dan penempaan lempengan perak atau benang perak ( tergantung desainnya).
3. Kemudian baik membuat dari lempengan perak tatu benang perak, selanjutnya disusun sesuai desain, menjadi desain yang diinginkan, sebelum mulai di bakar.
4. Setelah disusun sesuai desain, lalu mulai dibakar. Sebelum dibakar, untuk lemnya adalah bubuk perak.

9
5. Dilanjutkan proses menempa, tetapi proses menempa biasanya untuk hiasan-hiasan  dinding yang lebih tebal dan besar, atau peralatan rumah tangga.
6. Proses pembersihan dengan menggunakan lerak, semacam buah seperti kluwek yang juga bisa untuk mencuci batik. Lerak ini tidak berbau dan berbusa.


























10
D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Proses Produksi merupakan salah satu hal utama dalam sebuah Perusahaan, berikut hasil kesimpulan dari kunjungan ke PT. HS. Silver pada Proses Produksinya :
a. Desain produk dari HS.Silver pada proses produksi dilakukan dengan sangat detail.
b. Proses pembutan produk masih dilakukan secara tradisional.
c. Proses desain produk mengikuti tren yang berkembang saat ini.
d. Kapasitas produksi dari perushaan HS.Silver tidak terlalu banyak.

2. Saran
Saran : Dalam pembuatan desainnya bisa dibuat dengan lebih unik lagi agar mampu bersaing dengan produk yang sudah ada dan berbeda dengan produk yang lain, tetap menjaga kualitas produk yang sudah ada.















11

No comments:

Post a Comment